Backpacking To Dieng Kelas Utsman Bin Affan Membuka Wawasan Budaya dan Kepemimpinan Anak-anak
Pada Selasa, 23 April 224, teman-teman Kelas Utsman dari berbagai tingkatan meluncurkan perjalanan edukatif mereka ke Komplek Candi Arjuna dan Museum Kailasa. Kegiatan ini tidak sekadar wisata, tetapi lebih sebagai upaya untuk menggali pengetahuan, nilai, dan keterampilan baru.
Dalam kunjungan ini, para siswa terlibat dalam beragam aktivitas mulai dari observasi hingga wawancara, dengan tujuan utama untuk mendalami kawasan Candi Arjuna Dieng. Selain mengamati langsung keindahan dan kekayaan budaya di sekitar candi, mereka juga membuat liputan sederhana untuk membagikan informasi kepada khalayak umum.
Candi Arjuna
Candi Arjuna adalah sebuah bangunan candi Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini merupakan bagian dari Kompleks Percandian Arjuna, Dieng. Candi Arjuna diperkirakan sebagai candi tertua di kompleks ini, yang dibangun pada abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno. Di kompleks ini juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Arjuna terletak paling utara dari deretan percandian di kompleks tersebut. Candi ini memiliki arsitektur yang unik, dengan pintu masuk yang menghadap ke barat dan delapan anak tangga menuju bagian pintu candi.
Museum Kailasa
Museum Kailasa adalah sebuah museum yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Museum ini memiliki empat bangunan utama dan koleksi yang beragam, termasuk artefak arkeologis, benda-benda cagar budaya, flora dan fauna, serta film mengenai Dieng. Koleksi museum ini memuat sejarah letusan Gunung Prahu Tua, sumber batu andesit yang digunakan untuk pembangunan candi, dan sistem kepercayaan masyarakat Dieng. Museum ini berada di seberang Candi Gatotkaca, Dieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Museum ini diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, pada tanggal 28 Juli 2008.
Lebih dari sekadar menjelajahi tempat-tempat bersejarah, kegiatan ini memiliki tujuan yang jauh lebih dalam. Pertama, sebagai wujud syukur atas ciptaan Allah dan sebagai pelajaran tentang adab berkomunikasi dengan masyarakat Dieng. Kedua, untuk merangsang kemandirian siswa dalam merencanakan dan melaksanakan perjalanan. Ketiga, untuk membangkitkan kemampuan siswa dalam mencari solusi atas tantangan yang mungkin dihadapi selama perjalanan. Keempat, untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kerjasama di antara teman kelas utsman. Dan kelima, untuk menyemai rasa cinta akan tanah air, budaya, kekayaan adat, dan keindahan alam Banjarnegara.
Dari reruntuhan candi yang berbisik sejarah hingga museum yang menyimpan rahasia bumi, setiap siswa kini membawa pulang sebuah mozaik pengetahuan dan pengalaman yang tak ternilai.
Backpacking Dieng Kelas Utsman bukan hanya sekedar perjalanan, tetapi juga petualangan mendalam yang mengubah pandangan siswa terhadap budaya, alam, dan diri mereka sendiri. Diharapkan, pengalaman ini akan membekas dalam kehidupan mereka sebagai warga negara yang berbudaya dan berjiwa pemimpin di masa depan.
Backpacking Dieng - Kelas Utsman