Adzkia
- Posted on
- No Comments
Perjalanan Ekspedisi Tanah Mataram
Kelas 5 Usamah Bin Zaid dari Sekolah Dasar Adzkia Banjarnegara bersiap-siap untuk menjalani petualangan ekspedisi tanah Mataram menggunakan model backpacker. Sebelumnya, mereka telah melakukan pra riset dengan fokus menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan kepada tempat-tempat yang akan dikunjungi. Tujuan mereka adalah Masjid Jogokariyan, Universitas Gajah Mada, Konservasi Burung Hantu (Tyto alba), Rumah Keju (Mazaraat Cheese).
Perjalanan Hari Pertama
Hari Pertama dimulai dengan rute perjalanan dari Terminal Induk Banjarnegara menggunakan angkutan umum bis menuju Terminal Induk Banyumas. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan dengan Trans Banyumas menuju Stasiun Purwokerto, hal ini penting dilalui oleh teman-teman muda agar mereka membiasakan tiap individu untuk merasakan angkutan umum dan bagaimana prosedur dalam penggunaan angkutan umum tersebut. selama perjalanan teman-teman belajar tentnag sikap ramah ketika ada penumpang lain, sikap sabar ketika menunggu angkutan umum. Setibanya di Stasiun Purwokerto, mereka melakukan pencetakan tiket secara mandiri agar teman-teman muda memahami bagaimana proses penggunaan kereta api setelah mereka memesan tiket, menggunakan kereta api Bengawan teman-teman diajak melihat keindahan alam yang terbentang selama perjalanan, selain itu teman-temaan juga belajar sholat saat safar/perjalanan. Setibanya di Yogyakarta, mereka membersihkan diri di asrama Masjid Jogokariyan dan menjalani eksplorasi masjid peradaban serta observasi dengan pemuda Masjid Jogokariyan, observasi dan wawancara ini mereka sudah siapkan semenjak melakukan Pra Ekspedisi.
Perjalanan Hari Kedua
Hari Kedua dimulai dengan pelaksanaan ibadah sholat tahajud, tilawah, dan mengikuti kultum subuh di Masjid Jogokariyan. Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan Islam yang memperkaya pengetahuan agama dan budaya bagi para pengunjungnya. Dengan arsitektur yang indah dan atmosfer yang tenang, belajar di Masjid Jogokariyan memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk mendalami ajaran Islam dalam suasana yang penuh ketenangan dan kekhusyukan. Para pengajar yang berpengalaman dan penuh dedikasi memberikan pengajaran yang mendalam tentang berbagai aspek agama Islam, mulai dari pembelajaran Al-Qur’an, hadis, hingga tafsir. Selain itu, melalui diskusi dan pertemuan kelompok, siswa juga diajak untuk memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai moral, etika, dan spiritualitas yang tercermin dalam ajaran Islam. Dengan begitu, belajar di Masjid Jogokariyan tidak hanya tentang memperoleh pengetahuan, tetapi juga tentang memperkaya jiwa dan meningkatkan kesadaran spiritual.
Kemudian, mereka menyiapkan perjalanan eksplorasi dengan menggunakan bis Transjogja menuju UGM. Di UGM, mereka melakukan bedah tokoh UGM dan mengenal lingkungan kampus tentang bagaimana seorang pemuda di waktu baligh tersebut. Belajar bersama tokoh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah kesempatan langka bagi teman-teman muda Usamah, dengan memberikan inspirasi dan wawasan yang mendalam bagi teman-teman muda yang ikut dalam kegiatan ekspedisi ini mereka belajar tentang peran pemuda di masa saat ini. UGM dikenal sebagai pusat keunggulan pendidikan tinggi di Indonesia, UGM telah menghasilkan banyak tokoh-tokoh mahasiswa yang berprestasi dan berpengaruh dalam berbagai bidang.
Konservasi Rumah Burung Hantu Tyto Alba
Selanjutnya, mereka melanjutkan perjalanan ke Konservasi Burung Hantu, Di sini, teman-teman muda akan diajak untuk memahami kehidupan dan pentingnya pelestarian burung hantu Tyto alba serta spesies lainnya. Dalam kunjungan ini, mereka akan diperkenalkan dengan habitat alami burung hantu, perilaku, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelangsungan hidup mereka di alam liar. teman-teman juga akan berkesempatan untuk melihat burung hantu secara langsung dalam habitat mereka dan belajar tentang peran penting mereka dalam ekosistem. Dengan demikian, belajar di Konservasi Rumah Burung Hantu Tyto alba bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga tentang memperkuat kesadaran dan komitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati bagi generasi mendatang.
Rumah Keju Mazaraat
teman-teman kelas Usamah melanjutkan perjalanan ke Rumah Keju Mazaraat, dalam kunjungan ini, teman-teman muda akan diajak untuk menjelajahi dunia keju dengan cara yang interaktif dan menarik. Mereka akan belajar tentang berbagai jenis keju, proses pembuatan, dan asal-usul keju dari berbagai belahan dunia. Selain itu, para pengunjung muda akan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas seperti membuat keju DIY, mencicipi keju dengan aneka macam hidangan, dan bermain permainan edukatif yang berhubungan dengan keju.
Museum Senobudoyo
Setelah selesai, mereka mengunjungi Museum Senobudoyo untuk menuntaskan misi yang ada di sana. Terletak di pusat kota Yogyakarta, museum ini menjadi jendela kebudayaan Jawa yang kaya dan beragam. Teman-teman muda akan diajak untuk menjelajahi koleksi seni dan artefak bersejarah yang mencerminkan kekayaan budaya Jawa, mulai dari wayang kulit, tekstil tradisional, peralatan musik tradisional, hingga peninggalan sejarah arkeologi. Dalam kunjungan ini, mereka akan diberikan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai budaya, tradisi, dan kehidupan masyarakat Jawa yang telah berkembang selama berabad-abad. Melalui pameran yang informatif dan interaktif, pengunjung akan memperoleh wawasan yang lebih luas tentang warisan budaya yang berharga dan pentingnya melestarikannya.
Pada malam harinya, mereka kembali ke Masjid Jogokariyan untuk merapikan perlengkapan dan bersiap-siap untuk perjalanan pulang menuju Stasiun Lempuyangan dengan tujuan akhir Stasiun Purwokerto.
Hari Ketiga
Hari Ketiga, setelah tiba di Purwokerto, teman-teman beristirahat sejenak di Masjid Al Ikhlas untuk melaksanakan sholat tahajud dan tilawah. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan pulang ke Banjarnegara menggunakan bis dengan tujuan akhir Terminal Induk Banjarnegara. Dengan penuh kegembiraan dan pengetahuan baru, kelas 5 Usamah Bin Zaid berhasil menyelesaikan ekspedisi tanah Mataram mereka, merangkai pengalaman baru dan kenangan tak terlupakan dalam perjalanan mereka.
Ekspedisi Tanah Mataram
Melalui perjalanan yang penuh petualangan dan penemuan, kami telah merangkai pengalaman baru yang tak terlupakan. Dari Masjid Jogokariyan hingga ke Konservasi Burung Hantu, dan dari UGM hingga Rumah Keju, setiap langkah kami diwarnai dengan pembelajaran dan pengalaman yang berharga.
Perjalanan ini bukan sekadar sebuah ekspedisi, tetapi juga sebuah perjalanan rohani dan intelektual. Kami belajar tentang kebesaran Tuhan dalam setiap sholat dan tilawah yang kami lakukan di berbagai masjid yang kami singgahi. Kami juga memperluas wawasan kami melalui pembelajaran tentang tokoh dan lingkungan di UGM, serta melalui penjelajahan alam di Konservasi Burung Hantu.
Saat kami mengakhiri petualangan ini dan kembali ke tempat kami memulai, kami membawa pulang bukan hanya kenangan indah, tetapi juga rasa syukur dan kebanggaan akan setiap langkah yang kami tempuh. Semoga perjalanan ini tidak hanya menjadi titik akhir, tetapi juga awal dari petualangan-petualangan mendebarkan yang akan kami jalani di masa depan. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung dan menjadi bagian dari perjalanan ini. Hingga jumpa di petualangan berikutnya