Petualangan Edukatif ke Waduk Mrica: Kelas Anas Bin Malik dan Bilal Bin Rabah

Banjarnegara 29 April 2024 – Dalam rangka memperkaya pengalaman belajar siswa, sebuah kegiatan edukatif telah diadakan pada tanggal 29 hingga 30 April 2024, yang mengajak teman-teman kecil untuk berpetualang ke Waduk Mrica, bendungan yang dinamai untuk menghormati Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Kelas Anas Bin Malik

Kelas Bilal Bin Rabah

Waduk Panglima Besar Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, adalah sebuah bendungan besar yang terletak di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Bendungan ini dibangun di perbatasan antara Kecamatan Bawang dan Kecamatan Wanadadi untuk membendung aliran Sungai Serayu.

Bendungan ini memiliki dua fungsi utama:

  1. Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas terpasang sebesar 184,5 MW. Energi listrik yang dihasilkan mampu memasok kebutuhan di Jawa dan Bali.
  2. Sebagai pengatur pengairan untuk persawahan di wilayah Kabupaten Banjarnegara.

Bendungan ini mulai dibangun pada tahun 1982 dan mulai beroperasi pada Oktober 1988. Nama resmi Waduk Mrica adalah Panglima Besar Jenderal Soedirman, mengambil nama dari Jenderal Soedirman, tokoh besar militer Indonesia yang memegang peranan penting pada Revolusi Nasional Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan Sungai Serayu, tepatnya di Jembatan Baru Pucang, yang juga meliputi kunjungan ke Wisata Seakong, lapangan golf, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Dermaga, dan fasilitas Indonesia Power. Para siswa diberikan kesempatan untuk mengobservasi langsung pemanfaatan Waduk Mrica dan lingkungan sekitarnya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan mata pelajaran Dawet Ayu Bab Waduk Mrica, serta memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengenal lebih dekat tentang pemanfaatan Waduk Mrica dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air dan pelestarian lingkungan.

Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga pengalaman praktis yang akan membekas dalam ingatan mereka sebagai pelajaran berharga tentang pentingnya harmoni antara manusia dan alam.

Dari Sekolah Ke Komunitas, Dari Komunitas Untuk Peradaban.

Leave a Comment